Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di dunia ini, namun mengapa mereka selalu berkata bahwa tidak ada manusia yang sempurna? Bukankah perkataan semacam itu hanya di katakan bagi mereka yang sudah tak mampu lagi melakukan sesuatu sehingga mereka jadikan perkataan itu sebagai senjata andalan agar tidak ada lagi yang mampu memojokkan mereka? Dengan berkata seperti itu bukankah manusia telah menyerah tidak bisa apa – apa lagi? Sungguh lemah orang yang sedikit – sedikit berkata bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, tidak ada dalam pikirannya bahwa manusia didunia di tuntut untuk mengejar kesempurnaan! Orang yang berpikir tidak mudah berkata manusia makhluk yang lemah akan tetapi menyadarinya itu adalah orang yang tak ktnal menyerah, itu adalah orang yang sangat mengerti akan untuk apa dia hidup di dunia ini.
Dalam kehidupan sehari – hari persaingan merupakan hal yang wajar terjadi pada manusia, ada yang bersaing demi ketenaran nama ada juga yang bersaing demi mendapatkan sesuatu hal yang memang sangat berguna bagi kehidupannya. Untuk melakukan persaingan butuhlah sesuatu yang bisa di andalkan atau butuh kemampuan pribadi yang tidak di miliki orang lain atau dengan kata lain butuh senjata rahasia untuk mengalahkan lawannya, namun terkadang manusia tidak mengandalkan apa yang di milikinya sendiri mereka cenderung meminta bantuan kepada orang lain untuk mengalahkan lawannya.
Di dalam persaingan kalah atau menang adalah hal yang biasa, namun terkadang manusia lemah setelah dia kalah dan tidak mau berusaha lagi. Mereka tidak pernah tahu bawa ada pintu rahasia di balik pintu utama, mereka terus meraih pintu utama itu yang bisa langsung menghantarkan mereka pada kemenangan tapi mereka tidak peduli pada pintu rahasia itu, yang pada kenyataannya pintu rahasia itu mudah di dapat dan tidak ada persaingan untuk meraihnya dan menghantarkan sedikit demi sedikit pada kemenangan. Mereka berjuang demi pintu utama tapi akhirnya mereka kalah dan tidak mendapatkan sesuatu apapun.
Ingatlah kunci sukses adalah saat orang – orang mengejar bersama – sama sesuatu hal yang besar maka kita sendiri jangan masuk dalam gerombolan itu, berbalik arahlah dan ambilah sesuatu yang kecil dari belakang kita, sesuatu yang kecil itu akan menjadi besar jika di ambil secara bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar