Carut marut dunia hukum Indonesia saat ini begitu menyedihkan, tiada kata yang pantas untuk keadaan sekarang ini selain kata " kehancuran " bagaimana tidak? belum tuntas satu perkara timbul perkara lain yang pastinya tidak akan jauh berbeda hasilnya dengan perkara - perkara sebelumnya, sungguh ironi jika hal ini terus menerus terjadi. Bagaimana masa depan kita jika kondisi kita sekarang saja masih seperti ini? Bayangkan jika kondisi ini terjadi pada sebuah bangunan, jika kondisi ini adalah pondasinya, maka apa yang terjadi dengan bangunan itu? Tentu pondasi yang hancur takkan mampu menahan tembok - tembok kokoh yang akan di bangun.
Begitupun jika kondisi saat ini adalah temboknya tentu tidak akan ada bangunan yang kuat yang akan berdiri. Pada akhirnya tidak akan ada bangunan yang kuat yang berdiri kokoh diatas tanah. Begitupun pada sebuah negara jika kondisi hukum yang seperti ini masih ada, takkan ada hukum yang akan kokoh berdiri diatas segalanya.
Sebenarnya dimanakah letak kesalahan dari hukum kita ini? Jawabannya adalah sang penegak hukum. banyak penegak hukum kita yang tak tahan apabila melihat uang, matanya langsung menatap tajam bagai akan menerkam mangsa yang di kejar - kejarnya, yaa begitulah,,, hukum masih bisa di perjual - belikan. Atau dengan kata lain membuat hukum sama dengan membuat usaha baru, yaitu berdagang hukum.
Di dalam penegakkan hukum diperlukan penegak hukum yang gagah, berani , dan siap memerangi kejahatan - kejahatan yang siap menerjang, tak pandang bulu, dan tak GILA akan kekayaan. Tapi ada satu hal yang sangat diwajibkan ada pada setiap penegak hukum yaitu KEJUJURAN, sulit memang pada saat ini mencari orang yang jujur, tapi memang orang - orang yang mempunyai kejujuran lah yang pantas menegakkan hukum.. Tidak menutupi kebenaran dan mengungkapkan kebohongan,, tidak membela yang salah dan memerangi kebenaran.
Kita lihat saja pada setiap pengadilan - pengadilan yang ada, tidak jarang yang salah menjadi menang dan yang benar menjadi kalah. Untuk menghilangkan hal itu apakah kita harus membawa seorang yang bisa menghipnotis agar di pengadilan tidak ada yang berbohong dan kebenaran yang nyata akan benar - benar terjadi. Mengapa begitu?
Kita lihat tayangan " UYA EMANG KUYA " Dalam tayangan ini orang yang di hipnotis mengungkapkan semua yang ada di dalam hatinya, dan menjawab semua pertanyaan yang di ajukan dengan sejujur - jujurnya. Ketika di hipnotis orang berkata jujur tapi ketika sadar kebanyakan mereka berbohong. Nampaknya memang harus seperti itu yang di lakukan terhadap para penegak hukum dan pelanggar hukum, agar tidak ada lagi kasus - kasus yang tidak bisa terselesaikan, dan mampu membebaskan yang benar dan menghukum yang salah. Tapi apakah memang harus seperti itu? kita baru bisa mengetahui kebenaran yang ada saat orang terhipnotis, sungguh suatu keadaan yang sangat memeras air mata,,, jika memang harus begitu kenyataannya..
Orang lain tidak akan bisa merubah keadaan kita yang sekarang ini, hanya kita yang bisa merubah nya, sebagai umat muslim kita harus ingat bahwa " Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali mereka merubahnya sendiri" percuma kita berdo'a terus menerus jikalau kita sendiri tidak mau berubah dan beranjak dari keadaan seperti ini....